Peran Moderasi beragama bagi Mahasiswa di Universitas Islam Negeri

Wasathiyah, atau moderasi beragama, pada hakikatnya adalah inti dari isi ajaran agama yang tidak dilebih-lebihkan baik dari segi cara pandang maupun sikap. Wasathiyah, atau paham moderasi beragama, merupakan pandangan dan cara berpikir yang kaya akan keadilan dan keseimbangan. Mengingat gagasan seperti itu, jelaslah bahwa mahasiswa yang beragama tidak boleh memegang keyakinan ekstrim dan sebaliknya berusaha untuk menemukan titik temu.

Oleh karena itu, cara pandang, sikap, dan perilaku yang berada di tengah-tengah tanpa melampaui agama, atau yang tidak ekstrim, dapat dipandang sebagai moderasi beragama. Gagasannya di sini adalah mengangkat suatu ilmu ke tingkat kearifan yang tinggi dengan memperhatikan al Quran, konstitusi Negara dan ilmu umum. Ketika moderasi beragama diperkenalkan dan ditegakkan di semua aktivitas mahasiswa seperti kehidupan di rumah maupun dunia kampus dapat memberi manfaat bagi mahasiswa sendiri dan lingkungannya.

Di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri  (PTKIN), konsep kemajuan keilmuan didasarkan pada filosofi secara universal, yang menguatkan relevansi moderasi beragama. Hal ini penting karena tidak hanya mendorong kesadaran mahasiswa terhadap pembenaran perbedaan, tetapi juga membantu membangun intelektualisme moderat,sehingga tidak mudah untuk menyalahkan sudut pandang yang berbeda.

Semua ini dimungkinkan jika mahasiswa secara keseluruhan, termasuk lingkungan kampus, berkeadaban baik secara fisik maupun batin. Moderasi Agama Islam menyediakan wadah bagi mahasiswa yang berkomitmen pada moderasi beragama untuk mengekspresikan pandangan mereka melalui studi, penelitian, publikasi, dan layanan kepada masyarakat setempat.

Mahasiswa yang lebih banyak dan beragam dapat dijangkau melalui penyaluran moderasi beragama melalui ranah digital teknologi informasi. Narasi keagamaan perlu memperjuangkan dominasi di ranah digital media sosial. Aksi bebas akan lahir di lingkungan digital tanpa diimbangi dengan kisah-kisah agama yang moderat dan cita-cita toleransi. Karena kebebasan ini, terdapat konflik dan sudut pandang yang tidak dapat ditolerir di dunia saat ini.

Dalam rangka menata kehidupan beragama yang moderat dan toleran pada mahasiswa multikultural, sering digunakan ungkapan “menjadikan moderasi beragama sebagai kerangka”. Selain itu, sebagai hasil dari kemajuan teknologi, diperlukan suara-suara yang penuh perhatian untuk menyuarakan materi yang tepat dan cocok untuk mahasiswa secara digital yang merupakan generasi milenial.

Upaya Perguruan Tinggi Agama Islam untuk mengutamakan moderasi beragama di ranah digital merupakan salah satu bentuk pengetahuan yang relevan dengan topik-topik keagamaan yang sering diperbincangkan di media sosial. Kemudian, dalam bentuk ceramah religi yang mengedepankan semangat kebenaran serta keyakinan pada prinsip-prinsip moderasi dan persatuan.

Pada saat ini mahasiswa dapat belajar tentang agama dengan cepat dan praktis yang sepenuhnya terbuka. Rahasia belajar bukan lagi hanya untuk tokoh agama. Siapa pun dapat menceritakan mengenai agama yang sesuai syariat tanpa takut memikirkan siapa saja yang akan menjadi pengikutnya. Oleh karena itu moderasi beragama yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam melalui mata kuliah Moderasi dapat menjadi suara penyeimbang, bahkan menjadi suara dominan, untuk menggeser paham keagamaan yang tunggal dan kaku dengan menyediakan dan menyebarluaskan konten sebagai pendukung  terhadap umat menyuarakan dari ayat-ayat al Quran dan Hadist.

Mahasiswa juga harus berhati-hati di era digital untuk menghindari euforia materialisme agama. Agar tidak terjerat dalam saluran informasi digital yang menjadi landasan untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dipelajari melalui media, ilmu pengetahuan harus dikaji dan digali dengan baik. Dalam rangka mendorong pemahaman beragama yang moderat, toleran, dan saling memahami, moderasi beragama menjadi landasan penggunaan media digital yang memiliki kemampuan multitasking.

2 thoughts on “Peran Moderasi beragama bagi Mahasiswa di Universitas Islam Negeri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *