Mentari Senja

Image: https://www.freepik.com

Kalo aja aku telat dikit mungkin bisa telat sampai sekolah, apakah kata teman-teman dan guru seorang Mentari Anugerah yang teladan dan ketua osis di SMA 1 ini telat bisa jadi buah cibir mereka.

Saat aku hendak masuk kelas terlihat dilapangan beberapa siswa yang telat masuk sekolah, tapi bentar itu bukannya Senja ya. Wah bisa-bisa nya dia telat lagi padahal baru kemaren aku ingatin untuk tidak telat karena sudah hampir 5 kali dalam sebulan dia telat.

Bel istirahat pertama sudah berbunyi aku segera ke kantin membeli air mineral untuk senja aku yakin dia baru saja selesai dihukum karena telat. “ yaampun ja kamu telat lagi, emang tadi malem abis maraton berapa drakor ?,” air yang aku bawah pun langsung dia ambil begitu saja tanpa bertanya terlebih dahulu punya siapa. Kalo aku jahat bisa aja aku kasih obat sakit perut biar dia tidak telat lagi.

“Bisa ngga jangan berisik dulu, aku nih cape tau disuruh bersihin lapangan basket seluas ini,” ucap dia sambil minum air yang aku bawa.Lagian gada cape nya kamu telat terus, besok berangkat bareng aku aja ya. Namun dengan cepat dia menolak dengan alasan terlalu pagi.

“ye pagi dari mana sih, kamu aja kali yang kesiangan terus,” jawaban dia hanya sebatas tawaan.

Kami sudah berteman sejak kecil karena rumah kami bersebelahan, namun begitu banyak perbedaan didalam diri kita. Banyak yang bilang kita itu ibarat langit dan bumi, aku adalah siswa berprestasi selalu peringkat 1 dan menjadi ketua osis sedangkan Senja siswa yang sering telat dan selalu tertidur saat jam pelajaran matematika. Saat aku tanya mengapa dia sering tertidur saat jam pelajaran matematika dia hanya menjawab guru pak lukman mirip aepyornis, walaupun begitu kita tetap berteman baik. 

Namun ntah mengapa beberapa hari ini dia seperti selalu menghindar dari ku, padahal kalo aku ingat lagi kemarin saat dia terakhir telat kita masih bercanda bersama tidak ada masalah juga.

Tiba-tiba Tiara memanggil ku saat dibangku sendirian di kantin “ Tari kamu tau ngga kalo Senja mau pindah sekolah?,” mendengar hal itu aku terkejut bukan main. “kamu tau dari mana Senja mau pindah sekolah,” tanya ku dengan nada tidak percaya. “tadi aku liat mama Senja diruang kepsek terus abis itu ketemu Senja,” apa karena itu Senja menghindari aku ,tapi seharusnya Senja kasih tahu hal ini bukan menghindari aku.

Sudah hampir seminggu aku tidak berbicara dengan Senja, dia selalu saja menghindar membuat ku sulit untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Saat sampai didepan rumah terdengar suara perempuan dewasa memangil ku, saat menoleh ternyata tante Rima atau mama Senja sudah menunggu ku didepan rumahnya.”kemarin mama kamu bilang sama tante kalo Senja sering telat masuk sekolah, emang itu bener ?,”

Aku sempat kaget saat tante Rima bilang seperti itu, mama tahu dari mana aku saja tidak perna bilang soal ini ke mama.” Iya tante, Senja pernah beberapa kali telat tapi ngga sering,”

“Senja bakalan pindah kesekolah dekat rumah neneknya supaya ada yang pantau sekolahnya,” ucap tante Rima. Dengan cepat aku menjelaskan tentang Senja untuk tidak perlu pindah kesekolah karena aku janji selalu membantu Senja untuk tidak telat lagi dan membantunya mengurangi nonton drama korea sehingga bisa belajar lebih giat lagi. Syukurlah tante Rima bisa mempertimbangkan pendapat ku terlebih dahulu dibandingkan langsung mengambil keputusannya sendiri.

Pagi ini aku berangkat lebih awal dari biasanya dan menunggu Senja didepan rumahnya, berharap Senja mau berangkat bersama dengan motorku sehingga aku bisa menjelaskan apa yang terjadi kemarin dengan tante Rima. Tidak butuh waktu lama terdengar suara langkah kaki dari balik pagar dan bisa ku tebak bahwa itu adalah Senja, “Senja ayo berangkat bareng aja,” pinta ku dengan suara yang lembut dengan harapan dia mau berangkat bersama.

“Maaf ya Tari aku kira yang bilang soal telat ke mama aku itu kamu, ternyata itu mama kamu yang suka memperhatiin aku setiap pagi. Makasih juga ya udh yakini mama aku buat gapindah sekolah,” ucap Senja saat sudah diatas motor.

“Iya gapapa, aku kaget aja kamu diemin aku seminggu,” ucap ku sambil membawa motor dengan kecepatan sedang sehingga suara kami berdua bisa terdengar jelas. Banyak hal yang kita bahas selama dimotor mengingat sudah seminggu tidak berbicara membuat kita tidak sadar ternyata sudah sampai disekolah dengan tepat waktu dan Senja pun tidak telat lagi.

cover: https://www.freepik.com/free-vector/tropical-landscape-with-sunset-ocean_7741566.htm#query=Sunset&position=36&from_view=search&track=sph

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *